
Riuh Online — Desa Permai di Kecamatan Rangsang Barat, Kabupaten Kepulauan Meranti, menghadapi ancaman serius akibat abrasi pantai yang semakin parah. Setiap tahun, garis pantai terkikis antara 15 hingga 20 meter, mengancam infrastruktur vital seperti jalan poros, pemukiman warga, sekolah dasar, madrasah, dan tempat ibadah.
Kepala Desa Permai, Azwan, telah berupaya mengatasi masalah ini dengan menghubungi pihak terkait untuk pembangunan pengaman pantai. Namun, hingga saat ini, program tersebut belum terealisasi, dan anggaran yang ada lebih difokuskan pada wilayah lain seperti Rangsang Pesisir.
Ketua Himpunan Mahasiswa Meranti, Firman, menyatakan keprihatinannya terhadap situasi ini. Ia menyoroti bahwa abrasi tidak hanya merusak lahan dan infrastruktur, tetapi juga dapat mempengaruhi kedaulatan negara, mengingat Kepulauan Meranti berbatasan langsung dengan negara tetangga.
Upaya masyarakat setempat dalam menanam mangrove sebagai langkah mitigasi masih terbatas. Dukungan dari pemerintah pusat, perusahaan, dan organisasi non-pemerintah sangat diperlukan untuk menyelamatkan Desa Permai dan wilayah lainnya di Kepulauan Meranti dari ancaman abrasi yang terus berlanjut.
Penulis : E Sains
Sumber : Go Riau