
memenuhi kebutuhan minyak sawit pasar Uni Eropa. (CnnIndonesia)
Riuh Online — Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Menkop UKM), Budi Arie Setiadi, menyatakan komitmennya untuk memperkuat hilirisasi komoditas kelapa sawit berbasis koperasi. Langkah ini diambil guna menjawab tingginya permintaan minyak sawit berkelanjutan dari pasar Uni Eropa.
Pernyataan tersebut disampaikan Budi usai menerima kunjungan kehormatan Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia, Denis Chaibi, bersama delegasi, di Jakarta, Jumat (11/4).
“Pertemuan ini membahas proyek kerja sama yang potensial didanai oleh Uni Eropa, khususnya untuk mendukung penguatan koperasi sebagai instrumen pengembangan komoditas berkelanjutan. Fokus utamanya adalah program peningkatan ketertelusuran dan keberlanjutan minyak sawit,” ujar Budi dalam keterangan tertulis yang dikutip Sabtu (12/4).
Menurutnya, Uni Eropa merupakan mitra strategis Indonesia dalam mendukung pengembangan koperasi. Kerja sama antara kedua pihak berpotensi membuka jalur pembiayaan (funding) serta memperkuat posisi koperasi Indonesia di pasar global.
“Apabila kolaborasi ini terealisasi, koperasi di Indonesia akan memiliki peluang besar untuk menembus pasar Uni Eropa melalui produksi yang lebih berkelanjutan dan transparan,” tambah Budi.
Ia juga menekankan bahwa upaya ini sejalan dengan program nasional “Koperasi Desa Merah Putih” yang diusung Presiden Prabowo Subianto, yang bertujuan memperkuat peran koperasi desa sebagai motor penggerak ekonomi rakyat.
Lebih lanjut, Budi menegaskan bahwa hilirisasi komoditas tidak hanya berlaku pada sektor mineral seperti nikel, lithium, bauksit, dan tembaga, tetapi juga pada komoditas strategis seperti kelapa sawit. Ia menyebut koperasi modern kini memainkan peran vital dalam mendorong hilirisasi sumber daya alam (SDA) serta memperkuat industri menengah nasional.
Pada kesempatan yang sama, Duta Besar Uni Eropa, Denis Chaibi, menyatakan kesediaan pihaknya untuk mendukung proyek-proyek komoditas berkelanjutan lainnya seperti kayu, karet, cokelat, dan kopi. Dukungan tersebut dapat berbentuk pendanaan, pelatihan, hingga peningkatan kapasitas produksi yang sesuai standar Eropa.
Langkah ini dipandang sebagai momentum penting dalam memperkuat kerja sama ekonomi Indonesia–Uni Eropa, sekaligus mendorong transformasi koperasi nasional menuju model bisnis berkelanjutan yang lebih kompetitif di pasar global.
Penulis : Ygy
Sumber : cnnindonesia