
Riuh Online — Seorang pengemudi ojek online (ojol) di Kota Medan, Sumatera Utara, dikejutkan oleh penemuan mayat bayi laki-laki dalam sebuah paket yang hendak dikirim ke kawasan Medan Timur. Paket tersebut awalnya dipesan oleh seseorang berinisial R dan diambil oleh sang pengemudi, Yusuf Ansari (35), dari sepasang suami istri di Medan Belawan. Setelah sampai di lokasi tujuan, Yusuf mendapati bahwa alamat dan akun penerima palsu, hingga akhirnya ia membuka bungkusan dan menemukan mayat bayi.
Penemuan itu segera dilaporkan ke pihak berwajib, dan hasil penyelidikan mengungkap fakta mengejutkan: bayi tersebut adalah hasil hubungan inses antara kakak-beradik, R (24) dan NH (21). Keduanya ditangkap di sebuah kos-kosan di Jalan Selebes, Kecamatan Medan Belawan. Polisi menyatakan mereka tidak tinggal bersama namun sering bertemu dan melakukan hubungan seksual sedarah, yang kemudian menghasilkan bayi tersebut.
Menurut keterangan polisi, NH mengetahui kehamilannya sejak Januari 2025 dan melahirkan secara prematur pada 3 Mei di sebuah barak tanpa bantuan medis. Beberapa hari kemudian, ia membawa bayinya yang sakit ke rumah sakit, namun menolak rujukan ke RS rujukan karena tidak memiliki identitas diri maupun keluarga. Bayi itu akhirnya meninggal dunia pada malam 7 Mei.
Setelah bayi meninggal, NH dan R memutuskan untuk mengirim jenazah menggunakan layanan ojek online dengan harapan jenazah itu akan ditemukan dan dimakamkan oleh marbot masjid. Mereka membungkus jenazah dengan kain, memesan layanan ojol menggunakan akun palsu, dan mengarahkan pengemudi ke masjid dengan dalih penerima berada di sana. Namun, ketika pengemudi curiga karena tidak menemukan penerima, ia membuka paket dan menemukan jasad bayi.
Penulis : E Sains
Sumber : Detik Bali