
Riuh Online — Gempa bumi mengguncang wilayah Bengkulu pada Jumat dini hari, 23 Mei 2025, sekitar pukul 02.52 WIB. Guncangan dirasakan cukup kuat oleh warga, meskipun Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memastikan gempa tersebut tidak berpotensi menimbulkan tsunami.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, menjelaskan bahwa gempa berkekuatan ini terjadi di kedalaman 80 kilometer, tepatnya pada koordinat 4,17 Lintang Selatan dan 102,17 Bujur Timur. Ia mengatakan bahwa gempa ini termasuk dalam kategori gempa intraslab, yakni gempa yang terjadi di dalam lempeng samudera dan dipicu oleh mekanisme sesar naik.
“Mekanisme sesar naik inilah yang menyebabkan guncangan dari kedalaman 80 kilometer tetap terasa kuat oleh warga di Pulau Bengkulu dan sekitarnya,” ujar Abdul dalam konferensi pers virtual, seperti dikutip dari Tempo, Jumat, 23 Mei 2025.
Dampak dan Penanganan
Gempa ini berdampak pada empat wilayah utama di Provinsi Bengkulu: Kota Bengkulu, Kabupaten Bengkulu Utara, Kabupaten Seluma, dan Kabupaten Bengkulu Tengah. Abdul mengungkapkan bahwa hingga saat ini, kerusakan bangunan tergolong ringan, dengan total 255 rumah dilaporkan mengalami kerusakan.
Sekretaris BPBD Provinsi Bengkulu, Khristian, menambahkan bahwa data yang masuk sementara ini berasal dari Kota Bengkulu dan masih menunggu laporan dari wilayah kabupaten lainnya. “Sementara ini data yang masuk baru dari Kota Bengkulu,” ujarnya dikutip dari laporan Tempo.
Untuk merespons kondisi di lapangan, BNPB mengirimkan tim reaksi cepat yang dipimpin seorang deputi dan staf ahli guna melakukan asesmen awal serta membantu evakuasi dan penyaluran logistik. Bantuan awal yang telah disalurkan meliputi 200 paket sembako, 50 tenda keluarga, 100 selimut dan matras, serta 100 kantong makanan siap saji. Dapur umum juga telah didirikan untuk membantu kebutuhan dasar pengungsi.
Korban dan Imbauan
Hingga Jumat malam, belum ada laporan korban jiwa. Namun, sebanyak 52 kepala keluarga tercatat sebagai korban terdampak dan masih dalam proses penanganan oleh pihak berwenang.
“Sementara korban terdampak hingga siang ini itu ada 52 kepala keluarga,” kata Abdul Muhari, sebagaimana dilansir Tempo.
BNPB mengimbau masyarakat tetap tenang dan waspada mengingat potensi gempa susulan masih mungkin terjadi. Abdul juga menekankan pentingnya mengikuti informasi resmi dari pemerintah.
Peristiwa ini kembali menjadi pengingat bahwa Indonesia yang berada di jalur cincin api Pasifik sangat rentan terhadap gempa bumi. Kolaborasi antara pemerintah pusat, daerah, dan masyarakat sangat penting dalam menghadapi dan meminimalkan dampak bencana.
Penulis : E Sains