
Riuh Online — Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Provinsi Riau yang baru, KH Abdul Khalim Mahali, Lc LLB, mengumumkan sejumlah rencana besar selama masa transisi kepemimpinannya hingga 2026. Fokus utama adalah memperkuat struktur organisasi dan menata semua bidang kepengurusan secara menyeluruh.
“Kami akan konsolidasi struktural dan mempersiapkan Konferensi Wilayah serta kepengurusan permanen untuk lima tahun ke depan,” ujarnya saat berbicara dengan media pada Minggu, 25 Mei 2025.
Pelantikan resmi pengurus PWNU Riau dijadwalkan pada Selasa, 27 Mei 2025, di Gedung Balai Serindit, Komplek Gubernuran Riau. Sebanyak 45 pengurus akan dilantik, kecuali dua orang yang sedang menjalankan ibadah haji.
Salah satu program prioritas KH Abdul Khalim adalah mendirikan Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Riau dengan konsep pendidikan yang mengedepankan ilmu sains dan teknologi (saintek) serta pendidikan modern. Perguruan tinggi ini akan menawarkan 70 persen jurusan saintek dan 30 persen bidang keagamaan.
“Kami ingin pendidikan yang inklusif dan terbuka untuk semua kalangan dan agama. Program studi non-agama seperti biologi, bisnis, kemaritiman, dan teknologi informasi dapat diakses oleh siapa saja, sementara program studi agama khusus untuk umat Islam,” jelas KH Abdul Khalim.
Untuk lokasi, UNU Riau akan dibangun di atas lahan wakaf seluas 5,5 hektare di kawasan Panjang, dekat Pondok Pesantren Putri 7. Lahan ini diwakafkan oleh Nasir, dermawan dari Pacitan. Pembangunan universitas direncanakan mulai awal kepemimpinan KH Abdul Khalim dan ditargetkan beroperasi penuh pada 2026 atau 2027, tergantung dukungan dan kelancaran proses.
PWNU Riau juga akan bekerja sama dengan Kementerian Agama, Kemenristek Dikti, dan Dinas Pendidikan setempat untuk memastikan kualitas dan jenjang pendidikan yang tepat.
KH Abdul Khalim menegaskan komitmen NU Riau untuk menghadapi tantangan zaman dengan memperkuat lembaga dan mencetak generasi muda yang unggul, religius, dan berdaya saing global.
Penulis : Ygy