
Riuh Online – Presiden Amerika Serikat Donald Trump memerintahkan pengerahan dua kapal selam nuklir pada Jumat (1/8/2025) waktu setempat, setelah perang kata-kata dengan mantan Presiden Rusia Dmitry Medvedev memanas di media sosial.
Ketegangan berawal ketika Trump memberi tenggat 10 hari kepada Rusia untuk menyetujui gencatan senjata di Ukraina atau menghadapi tarif tinggi bagi Moskow dan pembeli minyaknya.
“Beri tahu Medvedev, mantan Presiden Rusia yang gagal, yang merasa dirinya masih Presiden, untuk berhati-hati dengan ucapannya. Dia memasuki wilayah yang sangat berbahaya!” tulis Trump di platform Truth Social.

Medvedev, yang kini menjabat Wakil Ketua Dewan Keamanan Rusia, merespons keras pernyataan tersebut.
“Trump sedang memainkan permainan ultimatum dengan Rusia: 50 hari atau 10 hari… Dia harus ingat 2 hal: 1. Rusia bukanlah Israel atau bahkan Iran. 2. Setiap ultimatum baru adalah ancaman dan langkah menuju perang. Bukan antara Rusia dan Ukraina, tetapi dengan negaranya sendiri,” tulis Medvedev di X.
Medvedev juga mengingatkan bahwa Rusia masih memiliki kemampuan serangan nuklir era Uni Soviet sebagai opsi terakhir. Eskalasi ini membuat situasi yang sebelumnya sebatas debat online berubah menjadi ketegangan militer nyata.
Kontriburor C