
Riuh Online —Gubernur Riau (Gubri) Abdul Wahid mengambil langkah serius menyikapi maraknya kasus keracunan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di sejumlah daerah lain di Indonesia. Untuk memastikan program strategis pemerintah pusat ini berjalan aman di Bumi Lancang Kuning, Gubri mengaku telah turun langsung memantau pelaksanaannya di sekolah-sekolah selama beberapa pekan terakhir. Hasilnya? Gubri memastikan bahwa program MBG di Riau sejauh ini berada dalam kondisi baik.
Gubri Wahid mengakui adanya kasus keracunan di luar Riau, namun ia menilai masalah tersebut terjadi karena persoalan teknis yang sebenarnya bisa dihindari. Ia mencontohkan, kasus makanan basi terjadi karena faktor sederhana seperti makanan yang masih panas langsung ditutup, sehingga uapnya membuat makanan cepat basi. Selain itu, jangkauan pengantaran yang terlalu jauh juga disebut sebagai faktor pemicu utama.
“Memang ada kasus keracunan itu, mungkin karena baru atau persoalan teknis. Misalnya mereka masak masih panas ditutup, tentu uap itu tidak tahan lama dan itu yang membuat makanan cepat basi.”
Belajar dari kasus-kasus teknis tersebut, Gubri menyatakan Pemprov Riau akan terus melakukan evaluasi mendalamterhadap MBG. Ia menekankan bahwa pendekatan di setiap wilayah tidak bisa disamaratakan. Di daerah padat penduduk, MBG mungkin bisa terpusat, tetapi di wilayah dengan penduduk yang lebih sedikit, perlakuan dan sistem distribusi makanannya harus disesuaikan agar efektivitas dan keamanan makanan tetap terjamin.