(Riuhonline) – Menjelang perayaan Tahun Baru Imlek 2576/2025, suasana Kota Bengkalis semakin semarak dengan ribuan lampion yang menghiasi berbagai ruas jalan. Warna merah khas Imlek tampak menggantung indah, menciptakan pemandangan malam yang memukau. Tradisi pemasangan lampion ini tidak hanya terlihat di jalan-jalan utama, tetapi juga di rumah-rumah warga Tionghoa yang setia merayakan Imlek sebagai warisan budaya turun-temurun.
Ketua III Yayasan Vihara Hok Ann Kiong, Herman Kasuma, memperkirakan jumlah lampion yang menghiasi kota mencapai 10.000 buah, belum termasuk yang dipasang di rumah-rumah warga. “Lampion-lampion ini sudah menyala sejak dua hari lalu dan akan terus menyinari kota selama satu bulan ke depan,” ujarnya pada Senin (20/1/2025).
Ia menjelaskan bahwa pemasangan lampion tahun ini telah dikoordinasikan secara resmi dengan PLN, sehingga seluruh penerangan lampion dapat berjalan lancar selama sebulan penuh. “Kami telah melakukan pembayaran resmi kepada PLN. Sebelumnya, pemasangan dilakukan melalui rumah warga, namun kini kita sudah mengikuti prosedur yang benar,” tambahnya.
Herman juga berharap keindahan lampion-lampion yang terpasang dapat dinikmati tidak hanya oleh warga Tionghoa, tetapi juga seluruh masyarakat Bengkalis, sebagai wujud keberagaman budaya yang harmonis.
“Tahun Ular Kayu: Harapan Baru dan Keberuntungan” Tahun Baru Imlek kali ini menandai datangnya Tahun Ular Kayu yang diyakini membawa keberuntungan, terutama bagi mereka yang berkecimpung di sektor pertambangan dan hasil bumi. “Tahun ini diyakini membawa peluang besar bagi sektor tersebut. Namun, yang terpenting adalah kesiapan untuk bekerja keras, karena usaha tidak akan mengkhianati hasil,” ujar Herman.
Sebagai bagian dari perayaan, tahun ini pawai tradisional Cue Lak akan kembali digelar pada 3 Februari setelah beberapa tahun absen akibat pandemi. “Kami diberikan amanah oleh Buddha untuk menggelar pawai semah keliling kota. Ini akan menjadi momen yang sangat dinantikan oleh masyarakat,” pungkasnya.