
Riuh Online — Pekanbaru, Sad ending terasa di kantor pusat Departemen Luar Negeri AS, Jumat lalu (11 Juli 2025), ketika Presiden Donald Trump memberhentikan lebih dari 1.350 pegawai, termasuk 1.107 pegawai sipil dan 246 diplomat domestik. Suasana emosional menyelimuti perpisahan di mana banyak yang menangis dan dipandu tepuk tangan oleh rekan kerja saat meninggalkan kantor.()
Kebijakan ini merupakan bagian dari rencana besar restrukturisasi diplomatik di bawah arah kebijakan “America First”. Departemen Luar Negeri AS menyebut langkah ini bertujuan merampingkan fungsi non-inti, menghapus duplikasi, dan memperkuat efisiensi operasi domestik. Namun, para kritikus—termasuk mantan diplomat dan anggota parlemen Demokrat—mengingatkan bahwa pemangkasan besar-besaran ini dapat melemahkan pengaruh diplomatik AS pada saat krisis global makin intensif.
Pemecatan massal ini terjadi usai Mahkamah Agung AS mencabut larangan pengadilan sebelumnya terhadap PHK besar-besaran pegawai federal. Trump dan Menteri Luar Negeri Marco Rubio menyambut keputusan ini sebagai langkah efisiensi, sementara serikat pegawai dan advokat pemerintah menolak keras, mengkhawatirkan risiko nyata terhadap keamanan nasional dan kapasitas diplomatik AS di panggung global.
Sumber: reuters