
Riuh Online — Bupati Siak, Afni Z, turun langsung ke lokasi konflik antara warga dan PT Sekato Sejahtera Lestari (SSL) di wilayah Tumang, Kecamatan Siak, Kabupaten Siak, pada Rabu (11/6/2025). Ketegangan yang memuncak akibat konflik lahan yang telah berlangsung lama itu sempat memanas hingga berujung aksi pembakaran.
“Ya, tadi ada konflik yang berlangsung cukup cepat antara masyarakat dan pihak perusahaan. Saya langsung turun ke lokasi untuk meredakan suasana,” ujar Bupati Afni seperti dikutip dari Media Center Riau.
Menurutnya, persoalan yang terjadi bukanlah hal baru, melainkan konflik lama yang belum terselesaikan secara tuntas.
“Sebetulnya ini bukan konflik baru, tapi memang sudah lama bergulir. Namun hari ini mencapai puncaknya karena perusahaan terlalu arogan dan tidak berkoordinasi,” jelas Afni.
Menanggapi kejadian tersebut, Bupati Afni menyatakan akan segera mengambil langkah tegas dengan menggelar rapat koordinasi bersama pihak-pihak terkait.
“Besok kami akan menggelar rapat koordinasi. Saya juga sudah melapor ke Pak Gubernur dan Pak Kapolda melalui grup WhatsApp Kepala Daerah. Harapannya, Dinas Kehutanan Provinsi bisa hadir,” terangnya.
Afni menegaskan pentingnya perhatian dari pemerintah provinsi dan sinergi antarlembaga agar konflik serupa tidak kembali terjadi.
“Semoga persoalan ini mendapat atensi khusus, agar konflik-konflik seperti ini bisa diselesaikan bersama,” harapnya.
Di lokasi kejadian, Bupati didampingi oleh Dandim dan jajaran Polres Siak. Ia hadir langsung untuk menenangkan warga dan mengimbau agar tidak bertindak anarkis.
“Hari ini saya bersama Pak Dandim dan jajaran Polres hadir di tengah masyarakat. Ini menunjukkan bahwa kami bersama rakyat. Tapi saya minta tolong, jangan sampai anarkis,” ujarnya.
Sementara itu, Kapolres Siak AKBP Eka Ariandy Putra membenarkan terjadinya pembakaran terhadap pos keamanan dan lima rumah karyawan PT SSL.
“Itu terjadi sekitar pukul 10.00 WIB. Massa kecewa karena pihak perusahaan tidak hadir dalam pertemuan yang sudah dijadwalkan,” jelas Eka, dikutip dari Media Center Riau (11/6/2025).
Pertemuan antara warga dan perusahaan sebenarnya telah dijadwalkan, namun pihak PT SSL tidak hadir di lokasi, yang memicu kemarahan warga.
“Sebenarnya sudah ada janji pertemuan pukul 10.00 WIB. Tapi dari perusahaan tidak datang, jadi masyarakat yang sudah menunggu lama akhirnya emosional dan membakar fasilitas perusahaan,” tambah Kapolres.
Ia memastikan situasi kini telah terkendali. Pihak kepolisian bersama tim gabungan telah melakukan pemadaman api dan mengamankan area kejadian.
Kapolres menegaskan bahwa insiden ini merupakan puncak dari konflik lahan berkepanjangan antara masyarakat dengan PT SSL yang merupakan perusahaan Hutan Tanaman Industri (HTI).
“Kami saat ini sedang melakukan penyelidikan untuk mengidentifikasi pelaku pembakaran, dan mendorong upaya mediasi agar konflik ini bisa diselesaikan secara damai dan berkelanjutan,” tegasnya.
Penulis : E Sains