Nasional

Sengketa Agraria di Kampung Tumang, Siak, Seret Nama Pengusaha Sawit Chimpo

21
Please log in or register to do it.

Riuh Online — Sengketa agraria yang terjadi di Kampung Tumang, Kecamatan Siak, kini menyeret nama seorang pengusaha kelapa sawit bernama Chimpo. Nama pengusaha tersebut disebut dalam forum mediasi yang digelar Pemerintah Kabupaten Siak pada Kamis (6/12) lalu di ruang rapat Indra Praja, Kantor Bupati Siak.

Direktur Utama PT SSL, Samuel, menegaskan bahwa pihaknya tidak melakukan pencabutan pohon sawit milik warga setempat, melainkan kebun sawit yang berada di atas lahan milik PT SSL merupakan milik pribadi Chimpo.

“Kami tidak mencabut sawit warga. Itu kebun milik saudara Chimpo yang ditanam di atas lahan kami seluas lebih kurang 400 hektare,” ujar Samuel dalam mediasi tersebut.

Samuel bahkan meminta publik untuk menelusuri lebih lanjut mengenai sosok Chimpo. “Siapa Chimpo, silakan cari tahu sendiri,” tambahnya.

Berdasarkan penelusuran riauexpose.com, Chimpo diketahui merupakan warga Tionghoa yang berdomisili di Pekanbaru. Hal ini dibenarkan oleh Kepala Kampung Maredan Barat, Kecamatan Tualang, H. Al-Jufri.

“Benar, Chimpo tinggal di Pekanbaru. Ia juga memiliki kebun sawit di kampung kami, luasnya ratusan hektare,” kata Al-Jufri saat dikonfirmasi, Jumat (13/6), seperti dilansir dari riauexpose.com.

Al-Jufri menjelaskan bahwa dulunya Chimpo dikenal sebagai pengusaha kayu gelondongan (log). Dengan modal yang besar, ia kemudian beralih ke sektor perkebunan kelapa sawit dengan membeli sejumlah lahan kosong di beberapa wilayah Kabupaten Siak.

“Dulunya dia main kayu log. Karena punya modal besar, dia beli lahan-lahan kosong untuk ditanami sawit,” ungkapnya.

Meski bukan warga Kabupaten Siak, keberadaan kebun sawit milik Chimpo ternyata memberi dampak ekonomi bagi masyarakat setempat. Puluhan warga diketahui bekerja di kebun milik pengusaha tersebut. “Banyak warga kampung kami yang bekerja di kebun sawit milik Chimpo,” lanjut Jufri.

Dugaan adanya hubungan bisnis lama antara Chimpo dan Samuel pun mulai mencuat. Keduanya diketahui pernah berkecimpung di bisnis kayu gelondongan, sehingga memungkinkan mereka sudah saling mengenal sejak lama. Namun, rumor yang beredar di tengah masyarakat menyebutkan bahwa hubungan keduanya diduga mengalami keretakan. Hal inilah yang dinilai sejumlah pihak sebagai salah satu pemicu konflik agraria yang berujung pada pembakaran aset milik PT SSL beberapa waktu lalu.

Hingga kini, mediasi masih terus dilakukan oleh pihak terkait guna menemukan solusi terbaik atas sengketa lahan tersebut.

Penulis : Ygy

Bintang FTV Indra Jaylani Meninggal Dunia di Usia 28 Tahun karena Penyumbatan Usus
Manfaat Konsumsi Pepaya di Pagi Hari: Lezat, Praktis, dan Baik untuk Kesehatan

Reactions

0
0
0
0
0
0
Already reacted for this post.

Reactions

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

GIF

CAPTCHA ImageChange Image