Nasional

Dulu Perakit Bom, Kini Peramu Kopi: Umar Patek Luncurkan “Ramu Kopi” di Surabaya

34
Please log in or register to do it.
Umar Patek Eks Napiter Launching Kopi Ramu (Foto: Aprilia Devi/detikJatim)

Riuh Online — Mantan narapidana terorisme kasus Bom Bali I, Umar Patek, resmi memperkenalkan produk kopi racikannya yang diberi nama “Ramu Kopi” ke publik. Dulu dikenal karena merakit bom, kini ia memilih jalan baru sebagai peracik kopi, dengan harapan bisa kembali diterima di tengah masyarakat.

Peluncuran Ramu Kopi berlangsung di Hedon Estate, Surabaya, pada Selasa malam (3/6/2025). Produk kopinya hadir dalam beberapa varian seperti signature blend, arabika Ijen, robusta, dan campuran rempah khas. Dalam acara tersebut, Umar menyampaikan refleksi mendalam tentang perjalanannya.

“Dulu saya dikenal karena hal yang menyakitkan dunia. Sekarang saya meramu rasa untuk menyeduh damai. Rasa pahit yang dulu menghancurkan, kini saya hadirkan pahit yang menyembuhkan,” ujarnya dikutip dari Detik Jatim (3/6/2025).

Nama “Ramu” sendiri diambil dari pembalikan namanya, “Umar”. Menurutnya, ini bukan sekadar kopi biasa, tapi simbol perubahan hidup dan tekad untuk meninggalkan masa lalu kelam.

Usaha ini berawal dari pertemuannya dengan drg. David Andreasmito, pemilik Hedon Estate, tak lama setelah Umar bebas dari Lapas Porong pada 7 Desember 2022. David awalnya menawarkan bantuan materi, namun Umar menolaknya.

“Saya bilang ke beliau, saya tidak butuh uang, saya butuh pekerjaan. Sampai akhirnya saya suguhkan kopi buatan saya, dan beliau suka. Dari situlah semuanya bermula,” cerita Umar, seperti dilaporkan Detik Jatim.

Melihat potensi tersebut, drg. David mengajak Umar untuk meracik kopi secara profesional. Dibantu oleh rekan-rekan yang ahli di bidang kopi, Umar akhirnya menemukan racikan khas asal Bondowoso yang kini jadi andalan Ramu Kopi.

David pun menyatakan keyakinannya bahwa Umar akan menjadi pribadi yang bermanfaat bagi masyarakat.

“Saya percaya dia bisa berubah. Dia tidak mendekati saya karena uang, tapi karena rasa nyaman dan persahabatan. Itu membuat saya yakin,” ungkap David kepada Detik Jatim.

Ia juga berharap kelak bisnis kopi ini dapat membawa dampak positif, termasuk membantu keluarga korban tragedi Bom Bali.

Momen peluncuran ini turut dihadiri oleh berbagai tokoh penting, termasuk Komjen Pol Marthinus Hukom, mantan pimpinan Densus 88 dan kini Kepala BNN. Ia mengenang masa ketika Umar masih menjadi musuh negara, namun kini telah berubah.

“Dulu kami bermusuhan dalam perang, tapi sekarang kami sama-sama meletakkan senjata untuk membangun bangsa,” ujarnya di acara tersebut.

Ucapan dukungan juga datang dari Ali Fauzi, Ketua Yayasan Lingkar Perdamaian (YLP), yang juga merupakan mantan napiter. Ia percaya bahwa setiap orang bisa berubah dan berkontribusi positif bagi bangsa.

“Saya pernah coba kopinya, memang enak. Saya dukung penuh agar ini bisa dikomersialkan,” ucapnya seperti diberitakan Detik Jatim.

Hadir pula Chusnul Chotimah, penyintas Bom Bali 1, yang sudah memaafkan Umar dan turut mendukung usaha kopinya. Acara ini juga disaksikan oleh para tokoh masyarakat serta pejabat daerah yang memberikan semangat dan dukungan.

Penulis : E Sains

Menlu Sugiono Tanggapi Kisruh Visa Haji Furoda: Pemerintah Lakukan Pendekatan ke Arab Saudi
Piala Dunia 2026: Jepang dan Iran Lolos, Perebutan Tiket Asia Semakin Memanas

Reactions

0
0
0
0
0
0
Already reacted for this post.

Reactions

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

GIF

CAPTCHA ImageChange Image