Riuh Online — Koordinator Forum Generasi Milenial Indonesia (FGMI), Muhamad Suparjo SM, angkat bicara terkait pemberitaan yang menyeret nama Menteri Koperasi, Budi Arie Setiadi, dalam dakwaan kasus praktik perjudian daring (online). Ia mengimbau agar masyarakat tidak terburu-buru mengambil kesimpulan tanpa melihat fakta secara menyeluruh.
Menurut Suparjo, tudingan bahwa Budi Arie menerima uang dari praktik judi online bisa memunculkan framing negatif dan opini yang tendensius, padahal faktanya justru sebaliknya. Ia menyebut Budi Arie adalah salah satu tokoh yang berada di garda terdepan dalam upaya pemberantasan judi online saat masih menjabat sebagai Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo).
“Saya rasa tidak perlu berspekulasi terhadap pemberitaan yang menyebut bahwa Budi Arie menerima uang sogokan judi online, karena dapat menimbulkan framing negatif serta opini yang tendensius dan dapat mengaburkan fakta yang sebenarnya,” ujar Suparjo kepada media, Jumat (23/5/2025).
Lebih lanjut, ia menekankan bahwa dalam dakwaan Jaksa Penuntut Umum (JPU), tidak disebutkan bahwa Budi Arie mengetahui atau terlibat langsung dalam aliran dana tersebut. Bahkan, Budi Arie sudah memberikan kesaksian kepada penyidik Bareskrim Polri bahwa ia sama sekali tidak tahu-menahu tentang pembagian uang hasil judi online itu.
“Kita seharusnya melihat fakta dan informasi secara utuh, agar tidak simpang siur dan menjadi opini liar. Faktanya Budi Arie tidak mengetahui soal pembagian uang haram itu, dan beliau sudah diperiksa serta memberikan keterangan resmi ke pihak kepolisian,” tegas Suparjo.
Ia juga mengingatkan agar masyarakat tidak sembarangan menyebarkan opini tanpa dasar yang kuat, apalagi di era digital saat ini di mana informasi bisa cepat dipelintir dan dimanipulasi.
“Tentu berpendapat itu boleh, tapi harus paham fakta yang sebenarnya. Jangan sampai informasi yang tidak utuh langsung dijadikan dasar beropini, karena bisa berujung pada fitnah,” tutupnya.
Penulis : Ygy
