Nasional

Gajah Berduka di Hari Gajah

61
Please log in or register to do it.

Riuh Online – Anak gajah sumatera (Elephas maximus sumatranus) bernama Yuni yang sempat dikabarkan hilang, ditemukan dalam kondisi tak bernyawa. Satwa endemik Sumatera itu dipastikan telah mati sejak April 2025 di Pusat Latihan Gajah (PLG) Sebanga, Kabupaten Bengkalis.

Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Riau, Supartono, mengungkapkan bahwa anak gajah betina berusia tiga bulan itu menghembuskan napas terakhir pada 11 April 2025. Sebelum kematiannya, Yuni mengalami penurunan kondisi kesehatan.

“Hari itu, 11 April, Yuni sudah tiada,” ujar Supartono dalam konferensi pers di Kantor BBKSDA Riau, Selasa (12/8/2025).

Ia menjelaskan proses nekropsi dilakukan untuk mencari penyebab pasti kematian. Hasil pemeriksaan menunjukkan adanya peradangan pada lambung dan usus. Beberapa organ kemudian dikirim ke laboratorium untuk analisis lanjutan, setelah mengindikasikan gajah Yuni tidak terinfeksi virus EEHV.

Penelitian histopatologi di Institut Pertanian Bogor (IPB) menemukan tiga faktor utama yang diduga menyebabkan kematiannya. Pertama, pneumonia disertai pendarahan pada paru-paru yang mengakibatkan kegagalan pernapasan. Kedua, gastroenteritis yang memicu dehidrasi dan malnutrisi sehingga menyebabkan ketidakseimbangan elektrolit dan syok hipovolemik. Ketiga, stres berat yang menurunkan daya tahan tubuh dan membuat Yuni rentan terhadap infeksi mematikan.

Gajah Yuni pertama kali ditemukan warga pada 10 Maret 2025 di Desa Gunung Mulya, Kecamatan Gunung Sahilan, Kabupaten Kampar. Saat itu, ia masih dalam masa menyusu dan diduga terpisah dari induknya.

BKSDA Riau lalu memindahkannya ke PLG Minas, Kabupaten Siak, dengan harapan mendapat induk sambung. Tiga kali upaya mendekatkannya dengan gajah betina menyusui selalu berakhir penolakan, kemudian Yuni dipindahkan ke PLG Sebanga untuk mencoba peruntungan dengan gajah betina lain yang baru melahirkan, tetapi hasilnya tetap sama.

Tidak adanya asupan susu, lalu tim mencoba memberi Yuni susu formula dan buah-buahan. Namun, pada 8 April 2025, kondisinya mulai memburuk. Infus diberikan untuk menjaga asupan nutrisi dan sempat membuatnya membaik, sebelum kembali drop dua hari kemudian.

“Tim medis sudah berusaha maksimal, namun pada akhirnya Yuni dinyatakan meninggal sekitar pukul 05.00 WIB,” ungkap Supartono.

Sepakat Perkuat Keselamatan Transportasi, Ditlantas Polda Riau dan UIR Sinergi Keinsinyuran
1011 Mahasiswa Baru Ikuti Informative Study Orientation (ISO) 2025 di PCR

Reactions

0
0
0
0
0
0
Already reacted for this post.

Reactions

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

GIF

CAPTCHA ImageChange Image