Riuh Online – Presiden Prabowo Subianto baru saja menyelesaikan tour luar negeri maraton yang padat sejak 19 September 2025. Dalam enam hari, empat negara disambangi, dengan agenda utama menghadiri Sidang Umum PBB ke-80 di New York, Amerika Serikat. Yang paling menyita perhatian global, pidato Prabowo di hadapan 193 negara anggota PBB sukses mencuri panggung utama. Ia mendapat kehormatan berpidato di urutan ketiga, setelah Brazil dan AS. Menurut Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya, respons dari pemimpin dunia pun sangat positif dan all out.
“Berani, tegas, konkret. Ada Presiden Amerika Serikat Anda bisa lihat sendiri, kemudian PM Kanada, kemudian tadi Raja Belanda, kemudian tadi pagi juga Presiden Macron menelpon beliau langsung menyampaikan apresiasi dan kebanggaan beliau atas pidato Bapak Presiden.”

Perjalanan ini bukan hanya urusan gimmick politik, tapi benar-benar bawa pulang “cuan” dan deal strategis. Di Jepang, kunjungan singkat ke Expo Osaka 2025 langsung mengunci komitmen investasi fantastis senilai USD23,8 miliar (sekitar Rp380 triliun). Deal besar lainnya tercipta di Kanada: Prabowo bertemu PM Mark Carney dan resmi meneken ICA CEPA. Perjanjian ini secara efektif menghapus tarif 90,5 persen untuk produk-produk Indonesia yang masuk ke Kanada, sebuah win besar bagi perdagangan nasional.
Wins Prabowo Subianto juga menyentuh sektor budaya dan olahraga. Di Amerika Serikat, ia bertemu Presiden FIFA Gianni Infantino yang menegaskan dukungan penuh untuk pengembangan akademi sepak bola muda Indonesia. Puncak diplomasi budaya terjadi di Belanda, di mana ia diterima Raja Willem-Alexander dan Ratu Máxima. Kunjungan ini berujung pada kesepakatan bersejarah pengembalian sekitar 30 ribu fosil, artefak, dan dokumen budaya milik Indonesia yang telah lama tersimpan di Belanda. Proses pengembalian ini dipastikan akan berjalan cepat, membuktikan bahwa diplomasi kali ini sukses besar.