Nasional

Gojek Tanggapi Demo Ojol: Komisi 10 Persen Bukan Solusi

31
Please log in or register to do it.

Riuh Online — Gojek akhirnya buka suara terkait aksi demo besar-besaran dan aksi off bid serentak yang digelar para driver ojek online hari ini, Selasa (20/05/2025). Meski ratusan ribu mitra turun ke jalan, Gojek memastikan layanan tetap berjalan normal tanpa hambatan. Pelanggan masih bisa order ojek, makanan, maupun kirim barang seperti biasanya.

Gojek Hargai Aksi Demo tapi Juga Dukung Mitra yang Tetap Narik

Dalam keterangan resminya, Ade Mulya selaku Chief of Public Policy & Government Relations GoTo menegaskan bahwa pihaknya menghormati aksi penyampaian aspirasi para mitra. Namun di sisi lain, mereka juga mendukung penuh mitra yang tetap memilih untuk beroperasi dan menyelesaikan pesanan. Intinya, Gojek pengen semua pihak bisa menyuarakan pendapat dengan tetap jaga kondusivitas.

Tanggapan Gojek Soal Tuntutan Potong Komisi jadi 10 Persen

Salah satu tuntutan utama dari para mitra adalah pemangkasan komisi aplikasi jadi cuma 10 persen. Tapi menurut Gojek, langkah itu bukan solusi yang ideal. Ade menyebut, memang ada aplikasi lain dengan komisi 10 persen, tapi banyak driver tetap pilih Gojek karena lebih stabil dari segi order dan punya banyak benefit.

Komisi 20 Persen Dipakai untuk Banyak Hal Penting

Komisi 20 persen yang selama ini dipotong, menurut Gojek, digunakan untuk mendukung ekosistem layanan. Mulai dari promo ke pelanggan, insentif driver, sampai perlindungan asuransi. Bukan cuma itu, dana juga dialokasikan untuk pajak, pemasaran, dan keberlangsungan bisnis supaya layanan tetap jalan dan kompetitif.

Ada Platform Fee Terpisah yang Ditanggung Pelanggan

Selain komisi, pelanggan juga dikenai platform fee yang beda dari potongan ke driver. Biaya ini dipakai untuk pengembangan teknologi aplikasi kayak fitur keamanan, live tracking, hingga support CS. Tujuannya? Biar pengalaman pengguna dan driver makin oke dan sistem tetap sustain.

80 Persen Transaksi Gojek Kembali ke Ekosistem Mitra

Gojek mengklaim bahwa 80 persen dari total Nilai Transaksi Bruto mereka dikembalikan ke ekosistem, termasuk mitra driver dan pelanggan. Artinya, sebagian besar uang yang masuk masih balik lagi ke mereka yang terlibat langsung dalam operasional harian. Ini disebut sebagai bentuk komitmen Gojek menjaga kesejahteraan mitra.

Soal Status Mitra, Gojek Tegaskan Masih Sesuai Regulasi

Menjawab tuntutan soal perubahan status mitra jadi karyawan, Gojek menegaskan posisi mereka sesuai aturan Kementerian Perhubungan. Mitra driver tetap berstatus non-karyawan, yang menurut Gojek justru memberi fleksibilitas waktu kerja. Dengan status ini, driver bebas atur jam kerja sendiri dan bisa tambah penghasilan dari banyak orderan.

Grab Juga Ikutan Respon Isu Serupa

Gojek bukan satu-satunya yang bersuara. Grab juga menyampaikan pandangan soal wacana pemotongan komisi dan perubahan status mitra. Mereka memperingatkan risiko yang mungkin muncul, seperti pemangkasan jumlah pekerja, penurunan teknologi, dan dampak besar lainnya yang bisa terjadi kalau regulasi diubah secara drastis.

Penulis : Ygy

Diskanak Siak Turunkan 14 Dokter Hewan untuk Cek Ternak Kurban Jelang Idul Adha
Usai Diperiksa Bareskrim, Jokowi Bawa Pulang Ijazah Asli UGM

Reactions

0
0
0
0
0
0
Already reacted for this post.

Reactions

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

GIF

CAPTCHA ImageChange Image