Internasional

Google Sudah Ditinggal, Penggantinya Lebih Canggih

0
Please log in or register to do it.

Riuh Online — ChatGPT terus memperkuat posisinya sebagai pesaing utama Google Search. OpenAI, pengembang ChatGPT, baru saja merilis pembaruan penting untuk fitur pencarian di chatbot tersebut.

Dikutip dari Bleeping Computer, pembaruan ini membuat fitur pencarian ChatGPT menjadi lebih akurat, informatif, dan memahami pertanyaan pengguna dengan lebih baik. Selain itu, ChatGPT kini mampu mengingat percakapan yang lebih panjang, sehingga dapat memberikan jawaban yang lebih relevan dan menghindari pengulangan respons.

“Dengan kemampuan baru dalam mengikuti instruksi yang lebih kompleks dan memproses percakapan panjang, respons berulang dapat diminimalkan secara signifikan,” ujar OpenAI.

Meski demikian, OpenAI mengakui bahwa sistem ini belum sempurna dan masih bisa membuat kesalahan. Oleh karena itu, pengguna tetap disarankan untuk memverifikasi jawaban yang diberikan.

Fitur ChatGPT Search yang baru ini juga memungkinkan pengguna mendapatkan ringkasan informasi dengan cepat. Jawaban yang diberikan berasal dari berbagai situs web, lengkap dengan tautan ke sumber aslinya, sehingga pengguna bisa memeriksa kebenaran informasi secara langsung.

“Fitur ini menggabungkan kemudahan bahasa alami dengan akses cepat ke data seperti skor olahraga, berita terkini, harga saham, dan lainnya,” jelas OpenAI.

Google Mulai Tergeser?

Kecerdasan buatan dan media sosial seperti TikTok kini menjadi pilihan utama banyak orang dalam mencari informasi, tutorial, dan rekomendasi. Selain itu, tekanan dari Uni Eropa dan Amerika Serikat terhadap dugaan praktik monopoli Google turut memperburuk posisi raksasa mesin pencari itu.

Menurut laporan kolaborasi The Verge, Vox Media, dan Two Cents Insights, terjadi perubahan besar dalam kebiasaan masyarakat dalam mencari informasi. Hasil survei terhadap 2.000 pengguna internet di AS menunjukkan bahwa 42% responden menganggap Google semakin tidak berguna.

Sebanyak 66% merasa kualitas informasi di internet menurun, sementara 55% memilih mencari informasi melalui komunitas mereka dibanding menggunakan mesin pencari tradisional. Lebih dari separuh responden, yakni 52%, bahkan telah beralih ke chatbot AI dan platform seperti TikTok sebagai sumber informasi utama.

Tingkat kepercayaan terhadap Google juga menurun akibat banyaknya konten berbayar yang muncul dalam hasil pencarian. Sebanyak 76% responden menyatakan bahwa lebih dari seperempat hasil pencarian saat belanja online dipenuhi konten bersponsor, dan hanya 14% yang merasa konten tersebut benar-benar membantu.

Khususnya di kalangan Gen Z dan milenial, sebanyak 61% dan 53% di antaranya telah mulai menggunakan alat berbasis AI untuk mencari informasi topik tertentu, menggantikan peran Google.

Kini, berbagai alternatif mesin pencari berbasis AI mulai bermunculan. Selain ChatGPT dan Perplexity, ada juga iAsk.Ai, Komo AI, Brave Search, Andi Search, hingga You.com, yang menawarkan cara baru dalam menjelajah informasi di era digital.

Penulis : Ygy

Nelayan Hilang di Perairan Beting Galah, Basarnas Lakukan Pencarian
Menkes Resmikan Pembangunan RSUP Pekanbaru, Target Jadi Rujukan Medis Sumatera

Reactions

0
0
0
0
0
0
Already reacted for this post.

Reactions

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

GIF

CAPTCHA ImageChange Image