Nasional

Gubernur Abdul Wahid Sampaikan Usulan Relokasi Bandara Pekanbaru, Menhub Respons Positif

21
Please log in or register to do it.

Riuh Online — Gubernur Riau, Abdul Wahid, bersama para bupati dan wali kota se-Riau melakukan kunjungan kerja ke Kantor Kementerian Perhubungan di Jakarta, Selasa (6/5/2025). Rombongan kepala daerah tersebut diterima langsung oleh Menteri Perhubungan, Dudy Purwagandhi. Pertemuan ini menjadi ajang strategis untuk menyampaikan berbagai kebutuhan infrastruktur transportasi di Provinsi Riau.

Dalam pertemuan itu, Abdul Wahid menekankan posisi strategis Provinsi Riau yang terletak di tengah Pulau Sumatera dan berbatasan langsung dengan Selat Malaka. Selat ini merupakan jalur perdagangan terpadat kedua di dunia. Keunggulan geografis ini, menurut Wahid, merupakan potensi besar untuk mendorong pertumbuhan ekonomi wilayah.

Ia menjelaskan bahwa Riau memiliki wilayah laut, daratan, dan kepulauan yang kaya sumber daya alam. Potensi ini ditopang oleh sektor minyak dan gas, perkebunan kelapa sawit, karet, kelapa, sagu, serta pertambangan. Selain itu, terdapat 12 Wilayah Kerja Migas (WK) aktif yang memperkuat kontribusi Riau terhadap energi nasional.

Namun, Wahid menggarisbawahi bahwa konektivitas antarwilayah masih menjadi tantangan utama dalam mempercepat pertumbuhan ekonomi daerah. Ia menekankan pentingnya pembangunan infrastruktur transportasi untuk mendukung pemerataan dan efisiensi logistik. “Oleh karena itu, kami sangat memerlukan dukungan sektor perhubungan untuk memperkuat konektivitas,” ujarnya.

Salah satu isu utama yang disampaikan adalah kondisi Bandara Sultan Syarif Kasim (SSK) II yang saat ini digunakan secara bersama oleh Angkasa Pura dan TNI AU. Aktivitas di bandara cukup padat karena juga menjadi lokasi pelatihan militer bersama negara tetangga seperti Singapura dan Malaysia. Hal ini dinilai menghambat pengembangan layanan penerbangan komersial.

Wahid pun mengusulkan relokasi bandara komersial dari pusat kota ke lokasi baru yang lebih strategis dan terkoneksi dengan jalan tol. Ia menyebut bahwa studi kelayakan telah dilakukan dan hasilnya menunjukkan perlunya pemisahan antara bandara sipil dan militer. “Kami harap bandara komersial bisa dipindahkan, agar pengelolaannya lebih optimal dan terintegrasi,” jelasnya.

Selain itu, akses transportasi laut juga menjadi perhatian serius. Wahid meminta agar rute pelayaran lama dihidupkan kembali dan dibuka rute baru antarpulau. Menurutnya, langkah ini penting untuk menunjang distribusi barang dan mobilitas warga di wilayah kepulauan.

“Kemarin kami sudah ke ASDP, meminta agar rute lama diaktifkan kembali,” katanya. Ia juga mengusulkan pembukaan jalur baru seperti Tembilahan–Batam untuk memperkuat konektivitas kawasan pesisir. Usulan tersebut sudah disampaikan langsung kepada Menteri Perhubungan.

Wahid juga menyoroti kerusakan infrastruktur jalan akibat kendaraan over dimension and over load (ODOL) yang mengangkut sawit dan batu bara. Dari 4 juta hektare kebun sawit di Riau, hanya 1,2 juta hektare yang memiliki izin resmi. Sementara sisanya tidak memberikan kontribusi signifikan bagi daerah, namun turut menyebabkan kerusakan jalan.

“Kalau bisa ke depan, transportasinya diganti dengan kereta,” usul Wahid. Ia berharap pemerintah pusat mendukung pembangunan jalur kereta barang untuk mengurangi beban di jalan raya. Menurutnya, solusi ini lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan.

Menanggapi hal tersebut, Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi menyambut baik seluruh masukan yang disampaikan Gubernur Riau. Ia menegaskan bahwa pemerintah pusat siap bekerja sama untuk menyusun kebijakan transportasi yang sesuai dengan kebutuhan daerah. “Koordinasi ini adalah bentuk kolaborasi antara pusat dan daerah dalam memperbaiki sektor perhubungan,” tuturnya.

Dudy menambahkan, komunikasi yang terjalin baik akan membantu menyusun strategi transportasi yang menyeluruh dan berdampak luas. Pemerintah pusat, katanya, akan menindaklanjuti seluruh usulan dari Gubernur dan kepala daerah lainnya secara teknis. “Semua akan kita bahas lebih lanjut agar bisa direalisasikan sesuai kebutuhan Riau,” katanya.

Langkah proaktif Gubernur Abdul Wahid bersama kepala daerah se-Riau menunjukkan komitmen untuk membangun sistem transportasi yang maju dan terintegrasi. Tujuannya adalah menjadikan Riau sebagai pusat pertumbuhan ekonomi yang berdaya saing tinggi. Serta, memastikan pembangunan yang berkeadilan bagi seluruh masyarakat.

Penulis : Ygy
Sumber : mediacenter

Lenovo Luncurkan Tiga Laptop ThinkPad "Aura Edition" Pertama di Indonesia
Prabowo Sambut Kedatangan Bill Gates di Istana, Jemput Langsung dari Mobil

Reactions

0
0
0
0
0
0
Already reacted for this post.

Reactions

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

GIF

CAPTCHA ImageChange Image