
Riuh Online – Warga Jalan Badak Ujung, Pekanbaru, digemparkan dengan penemuan jasad dua anak kakak beradik, Marta Meirlina (11) dan adiknya Jefrianus Daeli (8), setelah dilaporkan hilang sejak Senin sore (8/9/2025).
Kasat Reskrim Polresta Pekanbaru, Kompol Bery Juana, menjelaskan bahwa peristiwa ini bermula ketika sang ibu, Yulia Laiya (35), tidak menemukan kedua anaknya di sekitar rumah. Saat itu, Marta baru saja pulang sekolah dan sempat membantu ibunya mencuci piring, sementara Jefrianus biasanya bermain di dekat rumah. Namun menjelang petang, keduanya tak kunjung terlihat.
Merasa khawatir, keluarga bersama warga sekitar melakukan pencarian hingga malam hari, namun hasilnya nihil. Tokoh masyarakat Nias, Rahul, kemudian menghubungi Bhabinkamtibmas Kelurahan Tuah Negeri, Bripka Jaka S., untuk melaporkan hilangnya anak-anak tersebut. Laporan diteruskan ke Polsek Tenayan Raya, dan tim gabungan dari kepolisian segera turun ke lokasi.

Keesokan paginya, Selasa (9/9/2025) sekitar pukul 07.30 WIB, dua warga, Janri Siregar dan Antonius Kori, memperluas area pencarian ke sebuah kolam bekas galian bata milik warga bernama Yori, sekitar 300 meter dari rumah korban. Di lokasi itulah mereka menemukan jasad Jefrianus mengapung. Tidak lama kemudian, tubuh Marta juga terlihat di permukaan air.
“Kolam tersebut cukup dalam, antara 1,5 hingga 3 meter, dan dasarnya berlumpur pekat. Warga menduga saat malam pencarian, tubuh korban tertutup lumpur sehingga sulit ditemukan,” ungkap Kompol Bery Juana.
Kedua jenazah segera dievakuasi ke RS Bhayangkara Pekanbaru untuk dilakukan pemeriksaan medis. Kolam galian yang sehari-hari digunakan warga itu sebelumnya sempat diperiksa, namun tidak menunjukkan tanda-tanda keberadaan korban hingga akhirnya jasad mereka muncul ke permukaan pada pagi hari.
Peristiwa tragis ini menjadi pengingat bagi masyarakat untuk meningkatkan pengawasan terhadap anak-anak, terutama di sekitar area berbahaya seperti kolam, sungai, maupun lokasi bekas galian yang tidak terawat. (DFZ)