
Riuh Online — Jalan Tol Pekanbaru–Dumai, yang dibangun pada era Presiden Joko Widodo, diresmikan secara virtual pada 25 September 2020. Tol sepanjang 131,48 km ini terbagi menjadi enam seksi dan menjadi bagian dari Tol Trans Sumatra.
Selain meningkatkan konektivitas antara Pekanbaru dan Dumai, jalan tol ini juga dirancang dengan memperhatikan kelestarian lingkungan. Salah satu upayanya adalah pembangunan empat terowongan perlintasan khusus bagi Gajah Sumatra.
Terowongan ini berada di Seksi IV Kandis Utara–Duri, yang melintasi kawasan Suaka Margasatwa Balai Raja dan Siak Kecil, habitat alami sekitar 50 ekor Gajah Sumatra. Dengan panjang 25–45 meter dan tinggi 5,1 meter, terowongan ini dirancang menyerupai habitat aslinya dengan ditanami vegetasi hijau.
Pembangunan terowongan ini penting karena gajah dikenal sebagai hewan yang selalu melintasi jalur yang sama dalam aktivitasnya. Dengan adanya perlintasan khusus ini, Jalan Tol Pekanbaru–Dumai tidak hanya meningkatkan akses transportasi, tetapi juga membantu menjaga keberlangsungan populasi Gajah Sumatra di Riau.
Jalan tol ini menelan biaya Rp12,18 triliun dan memangkas jarak tempuh Pekanbaru–Dumai dari 200 km menjadi 131 km. Infrastruktur ini juga dilengkapi dengan sepuluh Tempat Istirahat dan Pelayanan (TIP).
Penulis : E Sains
Sumber : Ayobandung.com