Internasional

Kehilangan Penasihat Militer, Khamenei Kian Terisolasi di Tengah Ketegangan Iran-Israel

0
Please log in or register to do it.

Riuh Online — Serangan udara Israel yang menewaskan sejumlah penasihat militer penting Ayatollah Ali Khamenei telah memperdalam isolasi politik pemimpin tertinggi Iran tersebut. Menurut sejumlah sumber, kondisi ini dikhawatirkan dapat memengaruhi kestabilan dalam pengambilan keputusannya.

Sejak Jumat, 13 Juni 2025, serangkaian serangan Israel menewaskan beberapa tokoh utama Garda Revolusi Iran. Korban termasuk Komandan IRGC Hossein Salami, tokoh utama program rudal balistik Amir Ali Hajizadeh, serta Kepala Intelijen Mohammad Kazemi. Kelimanya dikabarkan tewas dalam satu serangan yang disebut ilegal oleh lima sumber yang dekat dengan lingkar pengambil keputusan Khamenei.

Kepala Staf Angkatan Bersenjata Iran, Mohammad Bagheri, juga dilaporkan tewas, begitu pula Jenderal Ali Shadmani—Kepala Staf Perang Iran yang baru dilantik menggantikan Letjen Gholam Ali Rashid yang juga terbunuh akhir pekan lalu. Shadmani dikenal sebagai salah satu figur paling dekat dengan Khamenei.

“Kehilangan para penasihat senior ini menciptakan kekosongan besar di lingkar dalam Khamenei dan meningkatkan risiko salah perhitungan yang sangat berbahaya,” ungkap salah satu sumber yang rutin menghadiri pertemuan bersama pemimpin tertinggi Iran, dikutip dari Reuters, Selasa (17/6/2025).

Sejak Revolusi Islam 1979, Khamenei telah menempatkan Garda Revolusi sebagai pusat kekuasaan dan penjaga utama stabilitas dalam negeri. Dengan gugurnya sejumlah komandan kunci, jalur komando dalam tubuh IRGC kini terganggu, termasuk akses ke sistem persenjataan canggih.

Meskipun secara administratif militer reguler berada di bawah kendali presiden dan Kementerian Pertahanan, Garda Revolusi selama ini menjadi tulang punggung keamanan nasional dan pengaruh strategis Iran di kawasan.

“Khamenei menghadapi salah satu masa paling genting dalam sejarah Republik Islam,” ujar seorang analis. “Kini, ia justru semakin tersudut di tengah krisis ini.”

Khamenei dikenal sebagai sosok berhati-hati namun keras kepala. “Dua hal tentang Khamenei: ia sangat keras kepala tapi juga sangat hati-hati. Itu sebabnya ia bisa bertahan selama ini,” kata Alex Vatanka, Direktur Program Iran di Middle East Institute, Washington.

Meski tokoh-tokoh seperti Presiden Suriah Bashar al-Assad dan pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah juga pernah menjadi target, kematian para tokoh seperti Salami dan Hajizadeh dianggap sebagai pukulan terberat bagi Khamenei sejak menjabat pada 1989.

Dengan proses negosiasi nuklir yang belum menemukan titik terang, kekosongan kepemimpinan militer ini dikhawatirkan akan mengubah dinamika kekuasaan di Tehran dan semakin memperuncing ketegangan antara Iran dan Israel.

Penulis : Ygy

PWNU Riau Lakukan Kunjungan Kerja ke PCNU Kampar, Teguhkan Komitmen Kelembagaan dan Konsolidasi Struktural Nahdlatul Ulama di Daerah
Nelayan Hilang di Perairan Beting Galah, Basarnas Lakukan Pencarian

Reactions

0
0
0
0
0
0
Already reacted for this post.

Reactions

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

GIF

CAPTCHA ImageChange Image