
Riuh Online — Kementerian Keuangan memberikan apresiasi atas sinergi antarinstansi dalam upaya pemberantasan narkoba di Indonesia. Kolaborasi antara BNN RI, Kepolisian, Bea Cukai, serta lembaga lainnya dianggap penting untuk menyelamatkan masa depan generasi bangsa. Pernyataan itu disampaikan oleh Staf Ahli Menteri Keuangan Dwi Teguh Wibowo di Kantor Bea dan Cukai Pusat, Jakarta, Senin (23/6/2025).
Dwi menyampaikan bahwa Menteri Keuangan Sri Mulyani memberikan penghargaan kepada seluruh pihak yang telah bersinergi dalam menangani kasus narkotika nasional. “Apresiasi dari Ibu Menteri kepada seluruh jajaran pemberantasan narkoba yang telah mengoordinasikan sinergi secara nasional,” ucap Dwi, dilansir dari CNBCIndonesia.com. Ia menyebut bahwa kolaborasi ini berdampak besar terhadap keselamatan generasi muda.
Lebih jauh, Dwi menegaskan bahwa pemberantasan narkoba merupakan tanggung jawab bersama, bukan satu instansi semata. Kerja sama dilakukan secara terpadu mulai dari pengumpulan data intelijen, pengawasan lintas batas, hingga operasi gabungan. “Kita bersinergi baik dalam pertukaran data intelijen maupun operasi penindakan bersama yang efisien dan terukur,” katanya.
Ia juga mengajak seluruh elemen masyarakat untuk terlibat dalam agenda pemberantasan narkoba. Menurut Dwi, dukungan dari masyarakat, media, dan dunia usaha sangat diperlukan agar gerakan ini berjalan masif dan konsisten. “Jadikan sinergi antarlembaga sebagai alat utama untuk menyelamatkan bangsa,” tegasnya.
Sementara itu, Sekretaris Menko Polhukam Letjen TNI Mochammad Hasan mengungkap capaian signifikan dari tim pemberantasan narkoba nasional. Ia menyebut sebanyak 144 tersangka berhasil ditangkap dari jaringan narkotika yang tersebar di berbagai daerah. “Pengungkapan jaringan narkotika di Indonesia yang terdiri dari 144 orang tersangka,” ujarnya pada kesempatan yang sama, dikutip dari CNBCIndonesia.com.
Hasan menjelaskan bahwa operasi gabungan dilakukan di 20 wilayah di Indonesia. Wilayah tersebut mencakup Jakarta, Sumatra Utara, Riau, Jambi, Banten, Jawa Timur, Kalimantan Timur, hingga Maluku. Penangkapan ini merupakan hasil kolaborasi antara BNN, Bea Cukai, dan instansi lainnya di bawah desk koordinasi pemberantasan narkoba.
Dari hasil operasi tersebut, diamankan barang bukti narkotika dalam jumlah besar. Barang bukti terdiri dari 308.631,73 gram sabu, 372.265 gram ganja, serta 6.640 butir ekstasi. “Keberhasilan ini merupakan hasil kolaborasi yang intensif dan koordinasi lintas instansi,” imbuhnya.
Hasan juga menyoroti peningkatan signifikan dalam pengungkapan kasus narkoba selama dua tahun terakhir. Pada tahun 2023, tercatat lebih dari 52 ribu kasus terungkap dengan barang bukti mencapai 6,2 ton sabu dan 1,1 ton ganja. Sementara pada 2024, jumlah pengungkapan meningkat menjadi lebih dari 56 ribu kasus dengan 7,5 ton sabu dan 2 ton ganja.
Ia menyebut meningkatnya jumlah kasus merupakan sinyal bahwa ancaman narkotika semakin serius dan perlu ditangani dengan kekuatan bersama. Menurutnya, peringatan hari narkotika bukan hanya seremoni, melainkan momentum menyatukan langkah untuk melawan peredaran gelap narkoba. “Mari jadikan hari ini sebagai panggilan untuk menyatukan kekuatan dan langkah dalam memerangi narkoba,” pungkas Hasan, seperti dilansir dari CNBCIndonesia.com.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita riuh.online WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029Vb7HIzq7IUYcp9D91b2Y . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Penulis : Ygy