
Riuh Online — Sosok konglomerat selalu menjadi sorotan publik. Mereka sering kali dianggap sebagai simbol keberhasilan luar biasa di dunia bisnis figur yang sukses membangun kerajaan usaha dari nol, mencerminkan harapan masyarakat akan mobilitas ekonomi dan kejayaan finansial.
Tak hanya soal kekayaan, peran konglomerat di Indonesia juga krusial dalam kehidupan sehari-hari. Mereka mengendalikan bisnis di sektor-sektor vital seperti perbankan, energi, petrokimia, hingga pusat data. Keputusan strategis mereka mampu memengaruhi harga kebutuhan pokok, penciptaan lapangan kerja, hingga arus investasi dan stabilitas pasar.
Nama-nama seperti Prajogo Pangestu bahkan menjadi legenda hidup karena kisah perjuangan mereka yang inspiratif dari bawah hingga menjadi raksasa bisnis nasional.
Namun, lanskap para taipan Indonesia kini berubah. Berdasarkan data Real Time Forbes Indonesia per 3 Juni 2025, posisi Prajogo Pangestu sebagai orang terkaya Indonesia akhirnya digeser oleh Low Tuck Kwong, pemilik Bayan Resources. Fluktuasi harga saham dan nilai aset di sektor energi dan petrokimia membuat kekayaan Prajogo turun, meskipun ia tetap bertahan dalam posisi elit.
Berikut daftar tujuh besar konglomerat terkaya Indonesia versi Forbes per Juni 2025:
| Peringkat | Nama | Kekayaan (US$) | Kekayaan (Rp) | Sektor Bisnis |
|---|---|---|---|---|
| 1 | Low Tuck Kwong | US$27,5 miliar | Rp447,7 triliun | Batu bara |
| 2 | Prajogo Pangestu | US$24,1 miliar | Rp392,35 triliun | Petrokimia, energi |
| 3 | R. Budi Hartono | US$22,9 miliar | Rp372,81 triliun | Perbankan, tembakau |
| 4 | Michael Hartono | US$22 miliar | Rp358,16 triliun | Perbankan, tembakau |
| 5 | Sri Prakash Lohia | US$8,5 miliar | Rp138,38 triliun | Petrokimia |
| 6 | Otto Toto Sugiri | US$6,8 miliar | Rp110,7 triliun | Pusat data |
| 7 | Tahir & keluarga | US$5,4 miliar | Rp87,91 triliun | Perbankan, keuangan, kesehatan, properti, media, dll. |
Perubahan ini mencerminkan betapa dinamisnya iklim bisnis di Indonesia. Dari batu bara hingga pusat data, para konglomerat tak hanya mewakili kekayaan pribadi, tetapi juga cerminan kekuatan, kesenjangan, dan peluang dalam struktur ekonomi nasional.
Penulis : Ygy