
Riuh Online — Indonesia mencatat sejarah baru dalam ketahanan pangan dengan stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP) mencapai 4 juta ton—tertinggi sejak Bulog berdiri pada 1969. Hingga 29 Mei 2025, Bulog menyerap lebih dari 2,4 juta ton beras lokal, empat kali lipat dari rata-rata serapan lima tahun terakhir. Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyebut ini hasil kerja bersama berbagai pihak, terutama dari para petani, dalam memperkuat kemandirian pangan. Untuk pertama kalinya, pemerintah tidak lagi melakukan impor beras.
Amran mengatakan keberhasilan ini juga berkat kebijakan Presiden Prabowo Subianto, termasuk penetapan HPP sebesar Rp 6.500/kg dan penghapusan rafaksi. “Dulu saat panen raya, harga gabah sering anjlok. Kini petani menikmati harga yang adil dan menguntungkan. Ini bukti nyata keberpihakan negara,” ujar Amran, Jumat (30/9). Ia juga mengapresiasi langkah Bulog yang aktif menyerap gabah langsung dari petani.
Pencapaian ini berbanding terbalik dengan banyak negara di Asia dan Afrika yang saat ini dilanda krisis beras. Malaysia kini hanya mampu memenuhi separuh kebutuhan domestik dan bergantung pada impor, Jepang menghadapi lonjakan harga, Filipina menetapkan darurat pangan, dan ekspor Thailand anjlok 25%. Di tengah tekanan global, produksi beras Indonesia justru naik hampir 12 persen dibanding tahun lalu.
Penulis : Ygy