Nasional

Pencapaian Siswa Pekanbaru: Lolos ke Kampus Nomor 1 Dunia, Ini Rahasia Nilai Tingginya

50
Please log in or register to do it.
Fansen Candra Funata saat tiba di tanah air dengan membawa pulang Medali IPhO 2023

Riuh Online — Fansen Candra Funata, siswa kelas 12 SMA Swasta Darma Yudha Pekanbaru, baru-baru ini mencatatkan prestasi luar biasa. Dengan nilai rata-rata 99 dari 100, ia berhasil membuktikan bahwa kerja keras dan dedikasi dalam belajar bisa membuka peluang besar. Fansen, yang berasal dari Sumatera Bagian Tengah, juga merupakan salah satu runner-up dalam ajang Academy of Champions yang diselenggarakan oleh Ruang Guru. Tidak hanya itu, ia juga dikenal dengan sederet prestasi akademik lainnya yang menginspirasi banyak orang, khususnya bagi mereka yang bercita-cita untuk melanjutkan pendidikan ke luar negeri.

Selain prestasi di Academy of Champions, Fansen juga telah meraih Medali Perak dalam ajang International Physics Olympiad. Tak hanya itu, ia aktif dalam berbagai penelitian ilmiah, salah satunya yang telah dipublikasikan di European Journal of Physics, jurnal yang terindeks Scopus kategori Q2. Dalam bidang akademik lainnya, Fansen juga menunjukkan kemampuan luar biasa di bahasa Inggris, dengan meraih skor IELTS 8.0 dan hampir sempurna di ujian SAT dengan skor 1540 dari 1600. Prestasi-prestasi ini menjadi modal utama bagi Fansen untuk diterima di Massachusetts Institute of Technology (MIT), kampus yang dinobatkan sebagai kampus terbaik dunia.

Tahun ini, MIT hanya menerima sekitar 4 persen dari pendaftar yang jumlahnya mencapai 29.282 orang. Dengan tingkat seleksi yang ketat, hanya 1.324 calon mahasiswa yang berhasil diterima. Kesuksesan Fansen membuktikan bahwa dengan kemampuan akademik yang luar biasa dan persiapan matang, peluang untuk diterima di kampus ternama dunia seperti MIT dapat tercapai. MIT, yang telah bertahan di peringkat teratas dunia versi pemeringkatan Quacquarelli Symonds (QS) selama 13 tahun berturut-turut, menjadi pilihan utama bagi banyak siswa dengan ambisi tinggi.

Bagi mereka yang berminat melanjutkan pendidikan ke luar negeri, Fansen membagikan beberapa kiat belajar yang efektif. Salah satunya adalah untuk meraih skor tinggi di IELTS, tes bahasa Inggris yang sering dijadikan syarat masuk universitas di negara-negara berbahasa Inggris. Salah satu strategi yang diterapkan Fansen untuk tes Listening adalah dengan menonton film berbahasa Inggris. Dengan kebiasaan tersebut, ia merasa terbantu saat menghadapi tes Listening IELTS, karena ia sudah terbiasa dengan percakapan dalam bahasa Inggris.

Selain itu, untuk tes Reading, Fansen menyarankan untuk banyak membaca novel berbahasa Inggris. Ia percaya bahwa dengan membaca novel, ide dan pokok bacaan panjang yang ada dalam soal tes Reading akan lebih mudah dipahami. Tak hanya itu, ia juga memanfaatkan teknologi seperti ChatGPT untuk mengoreksi latihan menulisnya dalam bahasa Inggris. Dengan menggunakan saran dari ChatGPT, Fansen dapat meningkatkan kualitas tulisan dan lebih siap menghadapi tes Writing dalam ujian IELTS atau SAT.

Untuk menghadapi tes Speaking, Fansen rajin berlatih berbicara dalam bahasa Inggris dengan teman-temannya di sekolah. Hal ini membantunya merasa lebih percaya diri dan berbicara dengan lebih alami saat ujian. “Kalau speaking, aku di sekolah sering ngomong sama temen pakai bahasa Inggris, jadi ya lebih natural aja waktu ada tes yang asli,” ungkapnya. Fansen percaya, semakin sering berlatih, semakin alami dan lancar seseorang saat berbicara dalam bahasa Inggris.

Selain IELTS, Fansen juga berbagi tips untuk mempersiapkan ujian SAT. Untuk bagian Writing dan Reading dalam SAT, ia menyarankan untuk memperkaya kosakata dengan membaca novel klasik berbahasa Inggris. Novel klasik tidak hanya menambah wawasan, tetapi juga memperkaya perbendaharaan kata yang digunakan dalam ujian. “Cara aku mengerjakannya itu lebih ke, lebih banyak membaca saja. Jadi pas waktu liburan itu, aku beli beberapa novel klasik, biar lebih menambah kosakata gitu, dan itu sangat membantu di tesnya,” kata Fansen.

Dalam hal Matematika, yang menjadi bagian utama dalam SAT, Fansen tetap melakukan latihan soal secara rutin meski sudah memiliki pengalaman dalam olimpiade matematika. Ia menyarankan untuk selalu teliti dan sering melakukan review soal, agar lebih siap menghadapi ujian yang sebenarnya. “Kalau maths, karena aku anak olimpiade, jadi sudah sangat membantu sih, tinggal perlu teliti sama sering review saja,” ujarnya.

Dengan dedikasi tinggi dan strategi belajar yang tepat, Fansen Candra Funata telah berhasil meraih impian untuk diterima di MIT. Prestasi yang diraihnya dapat menjadi inspirasi bagi banyak siswa yang ingin melanjutkan pendidikan di universitas terbaik dunia.

Penulis : Ygy
Sumber : kompas

Warga Tangkap Buaya yang Diduga Menerkam Anak di Rokan Hilir
Kecelakaan Bus di Arab Saudi, Enam Jemaah Umrah WNI Meninggal Dunia

Reactions

0
0
0
0
0
0
Already reacted for this post.

Reactions

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

GIF

CAPTCHA ImageChange Image