
Riuh Online — Seekor anak gajah dilaporkan tewas akibat tertabrak truk di ruas Jalan Tol Gerik–Jeli, Negara Bagian Perak, Malaysia, pada Minggu, 11 Mei 2025. Dalam video yang beredar luas di media sosial, terlihat induk gajah berdiri di sisi jalan sambil mengamati anaknya yang sudah tidak bernyawa.
Insiden ini mengundang simpati publik dan memicu diskusi serius mengenai efektivitas jalur perlintasan satwa liar di wilayah tersebut. Jalur Tol Gerik–Jeli diketahui melintasi kawasan habitat gajah liar dan telah dilengkapi beberapa fasilitas untuk mendukung pergerakan satwa, namun peristiwa ini menunjukkan bahwa perlindungan tersebut masih belum sepenuhnya optimal.
Di media sosial, warganet dari Malaysia dan Indonesia turut membahas tragedi ini. Banyak yang memuji dan membanggakan jalur perlintasan gajah di Jalan Tol Pekanbaru–Dumai (Permai), Indonesia, yang dilengkapi dengan tujuh terowongan perlintasan satwa. Terowongan-terowongan ini dibangun khusus untuk mendukung pergerakan gajah liar di kawasan Suaka Margasatwa Giam Siak Kecil, yang dilintasi tol sepanjang 131 kilometer tersebut.
Menurut laporan Kompas.com, pembangunan terowongan satwa di Tol Dumai merupakan hasil kerja sama antara Kementerian PUPR dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), serta didesain berdasarkan peta jalur migrasi gajah. Hingga kini, belum ada laporan kecelakaan fatal terhadap satwa liar di ruas tol tersebut.
Seorang aktivis lingkungan dari Universiti Putra Malaysia, Dr. Ahmad Faizal, dikutip oleh The Star mengatakan, “Perlindungan tidak cukup hanya dengan membangun jalur lintasan, tetapi juga membutuhkan edukasi pengendara, pemantauan aktif, serta desain yang mengikuti perilaku alami satwa.”
Pihak berwenang Malaysia belum mengeluarkan pernyataan resmi terkait insiden tersebut. Namun, Departemen Perlindungan Satwa dan Taman Nasional Malaysia (PERHILITAN) disebut telah turun ke lokasi untuk penyelidikan lebih lanjut.
Penulis : E Sains