
Riuh Online — Layanan Perplexity AI kini hadir di WhatsApp dan mempermudah pengguna dalam mengakses mesin pencari berbasis kecerdasan buatan (AI) tanpa perlu menginstal aplikasi tambahan. CEO Perplexity AI, Aravind Srinivas, telah mengumumkan secara resmi integrasi ini melalui akun resminya di platform X. Kehadiran layanan ini memungkinkan pengguna mengakses informasi kredibel hanya melalui percakapan di WhatsApp.
Perplexity AI dikenal sebagai mesin pencari berbasis AI yang menyediakan jawaban informatif dan merujuk pada sumber terpercaya. Kini, fitur serupa dapat diakses langsung melalui WhatsApp, lengkap dengan tautan sumber serta kemampuan menghasilkan gambar. Hal ini menjadikan pengalaman pencarian informasi lebih praktis, cepat, dan efisien.
Menurut informasi dari situs resminya, Perplexity AI merupakan mesin pencari yang memanfaatkan teknologi Large Language Model (LLM) secara real-time. Teknologi ini memungkinkan sistem memberikan jawaban langsung dan terstruktur atas pertanyaan pengguna. Berbeda dari mesin pencari konvensional, Perplexity AI mengutamakan keakuratan dan kejelasan informasi yang disampaikan.
Cara kerja Perplexity AI didukung oleh infrastruktur Microsoft Azure yang memungkinkan proses komputasi cepat dan akurat. Sistem ini telah dilatih menggunakan data dalam jumlah besar dan mengandalkan kecanggihan neural network. Dengan pendekatan ini, informasi yang disajikan menjadi lebih relevan dan dapat dipercaya.
Perplexity AI juga menggunakan teknologi Natural Language Processing (NLP) untuk memahami pertanyaan pengguna. Informasi yang dihasilkan disusun dalam bentuk ringkasan dan berasal dari hasil pencarian Bing. Bahasa dan struktur kalimat yang digunakan pun disesuaikan agar mudah dipahami oleh semua kalangan.
Layanan ini tersedia dalam dua versi, yakni gratis dan berbayar. Untuk versi gratis, Perplexity AI menggunakan model GPT-3.5 yang cukup memadai untuk kebutuhan dasar. Sedangkan, versi berbayar menggunakan GPT-4 yang lebih canggih dan mampu menjawab pertanyaan lebih kompleks.
Perbedaan antara Perplexity AI dan ChatGPT juga terletak pada fungsinya. ChatGPT berfokus pada percakapan generatif dan interaktif, sedangkan Perplexity AI lebih diarahkan untuk pencarian informasi berbasis sumber yang kredibel. Hal ini menjadikan Perplexity AI cocok digunakan sebagai alat bantu riset dan referensi akademik.
Beberapa keunggulan Perplexity AI antara lain penyajian jawaban langsung yang singkat, jelas, dan disertai sumber terpercaya. Platform ini juga memiliki antarmuka chatbot yang sederhana dan mudah digunakan oleh siapa pun. Selain itu, kemampuan menjelajah internet secara real-time menjadikan informasi yang diberikan selalu relevan dan terkini.
Perplexity AI kini tersedia di berbagai platform seperti web, aplikasi mobile, dan WhatsApp. Hal ini memungkinkan pengguna mengakses layanan tersebut dari berbagai perangkat sesuai kebutuhan. Dengan integrasi WhatsApp, pengguna bisa mengajukan pertanyaan langsung tanpa perlu berpindah aplikasi.
Cara menggunakan Perplexity AI di WhatsApp sangat mudah. Pertama, simpan nomor resmi +1 (833) 436-3285 ke dalam kontak ponsel. Kemudian, buka WhatsApp dan mulai ajukan pertanyaan melalui percakapan dengan kontak tersebut.
Layanan ini bekerja layaknya chatbot informatif, mirip dengan Meta AI yang sudah lebih dahulu hadir. Jawaban yang diberikan tidak hanya jelas dan ringkas, tetapi juga dilengkapi dengan tautan sumber yang dapat diverifikasi. Layanan ini juga tersedia secara global, termasuk di Indonesia.
Dengan kehadiran Perplexity AI di WhatsApp, pengguna kini dapat memperoleh jawaban cepat dan akurat tanpa hambatan teknis. Inovasi ini membuka akses informasi yang lebih luas dan inklusif. Teknologi kecerdasan buatan kini semakin dekat dan mudah digunakan oleh masyarakat sehari-hari.
Penulis : Ygy
Sumber : CNBC