Riuh Online — Polda Kalimantan Selatan (Kalsel) menegaskan telah memberikan sanksi hukum kepada enam anggota Polres Hulu Sungai Tengah (HST) yang terbukti positif menggunakan narkoba. Penindakan ini sebagai bentuk komitmen institusi dalam menjaga integritas dan menunjukkan bahwa sanksi bagi anggota kepolisian yang melanggar bukanlah tindakan ringan.
“Saya sudah tanyakan langsung ke Kapolres HST. Enam anggota tersebut sudah diproses secara hukum,” ujar Kabid Humas Polda Kalsel, Kombes Adam Erwindi, dikutip dari Kompas.com, Rabu (28/5/2025).
Selain proses hukum, keenam personel tersebut juga menjalani pembinaan spiritual sebagai bagian dari sanksi tambahan. Termasuk kewajiban menjalankan salat lima waktu yang belakangan menjadi sorotan masyarakat.
Kapolda Kalsel, Irjen Pol Rosyanto Yudha Hermawan, menegaskan bahwa tidak ada toleransi terhadap anggota kepolisian yang terlibat kasus hukum, terutama narkoba. Ia menekankan pentingnya menjaga profesionalisme dan citra kepolisian di mata publik.
“Ini merupakan peringatan keras bagi seluruh personel agar senantiasa menjaga integritas serta ketaatan pada hukum,” tegas Irjen Rosyanto.
Menanggapi isu yang beredar di masyarakat soal sanksi “hanya salat”, Polda Kalsel memastikan bahwa seluruh proses hukum terhadap keenam anggota tersebut dilakukan secara transparan dan sesuai dengan ketentuan berlaku.
Langkah ini, menurut Adam Erwindi, merupakan bagian dari upaya institusi untuk memulihkan kepercayaan publik dan menjaga nama baik Polri.
“Masyarakat tidak perlu salah paham. Setiap pelanggaran akan kami tindak tegas, tanpa pandang bulu, termasuk jika dilakukan oleh oknum anggota kepolisian sendiri,” pungkasnya.
Penulis : E Sains
