Riuh Online — Polda Riau menangkap seorang tokoh adat bernama Jasman (54) karena memperjualbelikan lahan di kawasan Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN), Kabupaten Pelalawan. Jasman diketahui menjabat sebagai Batin Muncak Rantau di Desa Lubuk Kembang Bunga, Kecamatan Ukui. Ia mengklaim ±113.000 hektare lahan konservasi sebagai hak ulayat dan menerbitkan surat hibah kepada pihak lain.
“Ini bagian dari tanggung jawab moral dan konstitusional kami. Green Policing bukan sekadar penindakan, tapi juga membangun kesadaran hukum dan ekologis di tengah masyarakat. Dan itu sedang kami lakukan di Riau,” tegas Kapolda Riau Irjen Herry Heryawan seperti dikutip dari detik.com, Senin (23/6/2025). Ia menambahkan bahwa tidak boleh ada toleransi terhadap upaya komersialisasi kawasan konservasi, sekalipun atas nama adat.
Direktur Reskrimsus Polda Riau, Kombes Ade Kuncoro menjelaskan, kasus ini bermula dari penyelidikan aktivitas perambahan yang mengubah fungsi hutan menjadi kebun sawit. Dari hasil penyidikan, ditemukan surat hibah yang diberikan Jasman kepada seseorang bernama Dedi Yanto. Dua bidang lahan seluas total 20 hektare dibeli seharga Rp5 juta. Polisi juga menyita peta hak ulayat, surat hibah, cap adat, dan dokumen struktur adat sebagai barang bukti.
Tersangka dijerat dengan Pasal 40B ayat (1) huruf d UU Nomor 32 Tahun 2024 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya, serta Pasal 55 KUHP. Ancaman hukuman maksimalnya mencapai 10 tahun penjara.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita riuh.online WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029Vb7HIzq7IUYcp9D91b2Y . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Penulis : E Sains
