Bola Nasional

STY Buka Suara Soal Kekalahan 1-5 Timnas Indonesia dari Australia

32
Please log in or register to do it.
(Sumer Foto : Kompas)

Riuh Online — Debut Patrick Kluivert sebagai pelatih Timnas Indonesia berakhir dengan kekalahan telak. Tim Garuda harus mengakui keunggulan Australia setelah dibobol lima kali dalam laga lanjutan ronde ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia. Pertandingan yang berlangsung di Stadion Allianz Sydney pada Kamis (20/3/2025) itu berakhir dengan skor 5-1 untuk kemenangan Australia.

Eks pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong (STY), turut menyaksikan perjuangan Thom Haye dan kawan-kawan dalam sebuah acara nonton bareng. Australia, yang sempat ditahan imbang 0-0 oleh Indonesia di Gelora Bung Karno pada pertemuan pertama September 2024 lalu, kini tampil dominan. Gawang Indonesia yang dikawal oleh Maarten Paes menjadi sasaran empuk bagi anak asuh Tony Popovic.

Kemenangan Australia dipastikan melalui gol-gol yang dicetak oleh Martin Boyle (18′ pen.), Nishan Velupillay (20′), Jackson Irvine (34′, 90′), dan Lewis Miller (61′). Sementara itu, Indonesia hanya mampu membalas satu gol melalui Ole Romeny pada menit ke-78. Kekalahan ini menjadi pukulan bagi Tim Garuda yang tengah berusaha bersaing di kualifikasi.

Menanggapi hasil tersebut, Shin Tae-yong menilai bahwa para pemain Indonesia telah bekerja keras sepanjang pertandingan. Ia memahami bahwa kegagalan adalah bagian dari proses yang harus dihadapi setiap pelatih. Selain itu, STY menyadari bahwa Patrick Kluivert tidak memiliki banyak waktu untuk mempersiapkan tim secara maksimal.

“Para pemain bekerja keras. Tekanan di lini depan sangat baik, tetapi memang waktu untuk latihan sangat terbatas. Sepertinya ada banyak kesalahan dalam pertahanan man to man, mungkin itu yang menjadi penyebab utama kekalahan ini,” ujar STY dalam tayangan Kompas TV.

Pelatih asal Korea Selatan itu juga menyayangkan Indonesia kebobolan melalui beberapa situasi bola mati atau set piece. Ia menilai bahwa aspek tersebut seharusnya bisa diantisipasi dengan lebih baik. STY juga memahami tantangan yang dihadapi Kluivert dalam mengelola tim dengan ekspektasi besar dari publik sepak bola Tanah Air.

“Sangat disayangkan karena seharusnya kami tidak kebobolan lewat set piece. Mungkin karena pelatih (Patrick Kluivert) belum memiliki cukup waktu untuk melatih skema pertahanan bola mati,” ungkap STY.

Menurutnya, skenario pertandingan bisa saja berbeda jika Kevin Diks berhasil mencetak gol melalui eksekusi penalti di awal babak pertama. Sayangnya, tendangan penalti tersebut hanya membentur tiang kanan gawang Australia, sehingga peluang emas tersebut terbuang sia-sia.

“Itu mungkin menjadi salah satu alasan kekalahan. Indonesia sebenarnya memiliki peluang untuk mencetak gol lebih dulu, tetapi tidak dapat dimanfaatkan dengan baik. Hal itu menjadi faktor penting dalam jalannya pertandingan,” jelasnya.

Timnas Indonesia akan melanjutkan perjuangannya di ronde ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 dengan menghadapi Bahrain pada Selasa (25/3/2025) di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta. STY menegaskan bahwa tim asuhan Kluivert membutuhkan waktu dan proses untuk berkembang. Ia berharap dengan lebih banyak sesi latihan, Indonesia dapat tampil lebih baik di pertandingan selanjutnya.

“Kurangnya waktu latihan mungkin menjadi faktor utama dalam organisasi permainan yang kurang baik. Itu juga menjadi penyebab kebobolan dari skema bola mati,” tutupnya.

Penulis : Ygy
Sumber : Tempo

Kapolda Riau Kerahkan 3.272 Personel untuk Operasi Ketupat, Jamin Mudik Aman dan Nyaman
5 Kue Khas Riau yang Selalu Hadir Saat Lebaran, Sudah Pernah Coba?

Reactions

0
0
0
0
0
0
Already reacted for this post.

Reactions

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

GIF

CAPTCHA ImageChange Image