
Riuh Online — Universitas Lancang Kuning (Unilak) melalui Pusat Layanan Psikologi dan Disabilitas (PLPD) mengadakan kegiatan Mindfulness Therapy bagi mahasiswa disabilitas. Kegiatan ini berlangsung di Gedung Perpustakaan Unilak pada Kamis, 22 Mei 2025. Mahasiswa disabilitas dari berbagai fakultas turut hadir dan mengikuti kegiatan ini dengan antusias.
Program ini merupakan bentuk komitmen Unilak untuk menciptakan lingkungan kampus yang ramah dan inklusif bagi semua. Tidak hanya fokus pada akademik, Unilak juga memperhatikan kesejahteraan mental mahasiswa. Mindfulness Therapy menjadi salah satu langkah nyata dalam mendukung kesehatan psikologis mereka.
Kegiatan ini dipandu oleh psikolog Feni Sri Wahyuni dari Rumah Sakit Awal Bros. Ia didampingi oleh perwakilan dari UPT Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Kota Pekanbaru. Para peserta diberikan materi serta latihan mindfulness yang mudah dipahami dan diterapkan.
Tujuan utama kegiatan ini adalah meningkatkan kesadaran diri dan kemampuan mengelola emosi. Dengan begitu, mahasiswa dapat lebih memahami kondisi psikologis mereka. Harapannya, mereka dapat menjalani kehidupan kampus dengan lebih sehat secara mental.
Ketua PLPD Unilak, Heleni Filtri, M.Psi., menyampaikan bahwa program ini dirancang khusus untuk mahasiswa disabilitas. Berdasarkan hasil konseling, banyak dari mereka mengalami stres saat harus beradaptasi di lingkungan kampus. Tekanan itu muncul terutama ketika berinteraksi dengan mahasiswa non-disabilitas.
“Melalui kegiatan ini, kami ingin mahasiswa lebih fokus pada potensi yang dimiliki, bukan pada kekurangannya,” ujar Heleni, dilansir dari mediacenter.riau.go.id. Ia juga berharap kegiatan ini dapat mengubah pola pikir menjadi lebih positif. Selain itu, pelatihan ini diharapkan dapat meningkatkan self-awareness para peserta.
PLPD menargetkan kegiatan seperti ini bisa menjadi langkah awal menuju kampus yang inklusif. Lingkungan belajar yang mendukung sangat penting bagi perkembangan mahasiswa secara menyeluruh. Baik dalam hal akademik maupun kesehatan mental.
Ke depan, PLPD berharap kegiatan serupa dapat diikuti oleh seluruh mahasiswa Unilak, tidak hanya mahasiswa disabilitas. Menjaga kesehatan mental perlu menjadi tanggung jawab bersama. Dengan begitu, suasana kampus akan menjadi lebih sehat, terbuka, dan saling mendukung.
Penulis : Ygy